Evaluasi merupakan proses menyeluruh
yang meliputi pengukuran dan penilaian. Pengukuran
adalah melakukan pengukuran dengan alat ukur, sifat hasilnya pasti dan sifatnya
kuantitatif. Sedangkan penilaian
sangat subjektif, sifatnya kualitatif. Evaluasi terdiri dari dua hal tersebut,
yaitu pengukuran dan penilaian. Di buku-buku terdapat perbedaan penyebutan, ada
yang menyebut assesmen (penilaian) dan evaluation (evaluasi).
Evaluasi dipakai dalam 3 tahapan :
1.
Tahap Seleksi.
2.
Proses Belajar.
3.
Untuk menentukan hasil belajar.
Fungsi Evaluasi (ditahap awal) :
1.
Seleksi.
2.
Identifikasi : (a) fungsi diagnostic. (b) fungsi
penempatan, dan (c) fungsi pengukur keberhasilan.
Syarat soal yang baik :
1.
Tingkat
kesukaran soal : antara soal yang sukar dan mudah harus seimbang, kenapa???
Ini berkaitan dengan syarat yang ke-2.
2.
Daya Beda :
perhatikan kelompok atas (> cerdas) dan kelompok bawah (< cerdas).
Minimal : 0,2 / 20%
3.
Daya Pengecoh
: memperhatikan tingkat kepahaman siswa. Kalau yang baik 0,3 / 30%
4.
Validitas Soal
: dikatakan valid kalau alat ukurnya sesuai. Software analisis : XP SS, AnaTest
Versi 4 (untuk menghitung daya beda, pengecoh, validitas soal, etc), Cross Tab,
Mini Tab. Dan lain-lain
5.
Reliabilitas
(Reliable) : untuk mengukur kepercayaan test.
Indeks Tingkat Kesukaran
Persentase yang menjawab benar
|
Kategori Butir Soal
|
<
30%
|
Sangat
sukar
|
(30-40)%
|
Sukar
|
(41-84)%
|
Sedang
|
(85-90)%
|
Mudah
|
>
90%
|
Sangat
Mudah
|
Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda
|
Kategori Butir Soal
|
>
0,40
|
Baik
|
0,20
– 0,39
|
Cukup
|
<
0,19
|
Sedang
|
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) :
·
Penilaian yang dilakukan secara terpadu dengan
pembelajaran, menggunakan multi metode, menyeluruh dan berkesinambungan,
sehingga mampu mendorong siswa untuk lebih berprestasi.
·
Merupakan salah satu bagian dalam penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi.
·
Meliputi proses pengumpulan, pelaporan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa.
·
Pelaksanaannya berkelanjutan.
·
Bukti-bukti otentik dan akurat.
·
Konsisten sebagai akuntabilitas publik.
Pergeseran dalam penilaian :
Dahulu “To Judge” (menghakimi), sekarang “To Appreciate” (menghargai).
Pelaksanaan Penilaian Kelas :
·
Dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi yang ditetapkan, bersifat internal, bagian dari pembelajaran,
dan sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar.
·
Berorientasi pada kompetensi, mengacu pada
patokan/kriteria ketuntasan belajar, dan dilakukan melalui berbagai cara.
Dalam pelaksanaan PBK, guru harus
:
·
Memahami bahwa penilaian merupakan bagian
integral dari kegiatan pembelajaran.
·
Mengembangkan berbagai strategi dalam melakukan
evaluasi (termasuk membuat kisi-kisi).
·
Mengembangkan berbagai jenis informasi tentang
hasil belajar siswa.
·
Mengakomodasi kebutuhan khusus (individual)
siswa.
·
Mengembangkan sistem administrasi dan pengamatan
belajar siswa.
·
Menggunakan berbagai bukti hasil kerja siswa
untuk menetapkan pencapaian kompetensi siswa.
Manfaat Penilaian Kelas :
·
Memberi umpan balik bagi siswa.
·
Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan
belajar.
·
Umpan balik bagi guru untuk perbaikan.
·
Masukan bagi guru.
·
Memberi informasi kepada orang tua dan
masyarakat sehingga bias berpartisipasi.
Prinsip Penilaian :
·
Valid => menilai apa yang harus dinilai.
·
Reliabel => berkaitan dengan konsistensi
(keajegan) hasil penilaian.
·
Mendidik.
·
Berorientasi pada orientasi.
·
Adil dan Objektif.
·
Terbuka.
·
Menyeluruh.
·
Berkesinambungan.
·
Bermakna.
Remedial :
·
Dilakukan kepada siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan belajar pada indikator tertentu.
·
Remedial dapat dilaksanakan setiap saat baik
pada jam efektif maupun diluar jam efektif. Tergantung bentuk penugasannya
maupun bentuk proses pembelajaran yang dilakukan.
Program Remedial :
·
Pemberian tugas
·
Pembelajaran ulang
·
Belajar mandiri
·
Belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau
tutor
·
Sebaya dan lain-lain.
Semuanya
diakhiri dengan Ujian.
Pengayaan :
·
Dilakukan terhadap siswa yang telah mencapai
ketuntasan belajar ketika sebagian siswa yang lain belum mencapainya.
·
Dapat berbentuk tugas-tugas individual yang
bertujuan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
·
Dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam
efektif maupun diluar jam efektif. Tergantung bentuk penugasan.
Program Pengayaan : penguatan
pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi,
mengerjakan soal yang hasilnya dinilai dan direkam dan seterusnya. Tetapi tidak
mempengaruhi nilai raport, namun tetap diungkapkan dalam keterangan profil
hasil belajar siswa.
Penilaian Berbasis Kelas terbagi 2,
yaitu Tes dan Non-Test. Test bisa tertulis, lisan, dan perbuatan (unjuk
kerja, proyek, hasil karya, keaktifan siswa dalam diskusi). Non Test bisa berbentuk : Observasi sikap dan Portofolio.
Teknik Non Test :
1.Skala Bertingkat (Rating Scale) : biasanya digunakan dalam
bentuk angket. Untuk mengukur sikap dan persepsi Pilihan jawabannya : sangat
setuju (nilai poin 5), setuju (nilai poin 4), ragu-ragu (nilai poin 3), dan
seterusnya. Orang yang menjawab namanya “responden”, tidak ada istilah salah
ataupun benar. Angket dipakai untuk mengukur sesuatu yang variabelnya tetap,
pilihan jawaban dari soal 1 sampai 50 tetap sama.
2.Daftar Cocok (check list)
3.Kuisioner : orang yang menjawab
dinamakan “informan”. Terbagi menjadi 3, yaitu tertutup (pilihan jawaban
dibatasi), terbuka (ada kolom “isi sendiri”), dan gabungan (gabungan antara
terbuka dan tertutup).
4.Observasi : berarti ada Observernya,
contohnya seperti lembar observer PPL 1.
5.Wawancara, siapkan pedoman wawancara
: daftar pertanyaan.
6.Daftar riwayat hidup : bisa dapat
dari sini, misalnya saja Biografi.
“Tes”:
1.Pilihan Ganda :pilihan jawaban bisa
sederhana, kompleks, maupun sebab-akibat.
2.Isian.
3.Essay.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam membuat soal :
1.Pilihan jawaban harus relevan dengan
materi. Dikhawatirkan nanti sulit menentukan kualitas pengecoh.
2.Pilihan yang benar.
3.Prosedur teknis : misalnya … (tiga
titik) diakhir soal pilihan ganda, sesuai dengan notasi ilmiah; dan kata
“kecuali” harus dicetak miring atau tebal agar si penjawab soal melihat dengan
jelas.
Prinsip Konstruksi Butir Soal Pilihan
Ganda :
1.
Saripati permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal
(Stem).
2.
Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan.
3.
Hindari rumusan kata yang berlebihan.
4.
Bila pokok soal merupakan pernyataan yang belum
lengkap, maka kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan,
bukan ditengah-tengah kalimat.
5.
Susunan alternative jawaban dibuat teratur dan
sederhana.
6.
Hindari kata-kata teknis, ilmiah atau istilah yang aneh
atau mentereng.
7.
Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan
sebagai jawaban yang benar.
8.
Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu
ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah.
9.
Hindari adanya petunjuk/indikator pada jawaban yang
benar.
10. Hindari
menggunakan pilihan jawaban yang berbunyi “semua benar’ atau “semua salah”.
11. Gunakan
tiga atau lebih alternatf pilihan.
12. Pokok
soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan.
13. Pokok
soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pernyataan positif.
bagus infonya
BalasHapus