Minggu, 17 Juni 2012

Evaluasi Pembelajaran Sejarah (Part 1)

Lail Cloudy Fighting!!!

Evaluasi merupakan proses menyeluruh yang meliputi pengukuran dan penilaian. Pengukuran adalah melakukan pengukuran dengan alat ukur, sifat hasilnya pasti dan sifatnya kuantitatif. Sedangkan penilaian sangat subjektif, sifatnya kualitatif. Evaluasi terdiri dari dua hal tersebut, yaitu pengukuran dan penilaian. Di buku-buku terdapat perbedaan penyebutan, ada yang menyebut assesmen (penilaian) dan evaluation (evaluasi).

Evaluasi dipakai dalam 3 tahapan :
1.      Tahap Seleksi.
2.      Proses Belajar.
3.      Untuk menentukan hasil belajar.

Fungsi Evaluasi (ditahap awal) :
1.      Seleksi.
2.      Identifikasi : (a) fungsi diagnostic. (b) fungsi penempatan, dan (c) fungsi pengukur keberhasilan.

Syarat soal yang baik :
1.      Tingkat kesukaran soal : antara soal yang sukar dan mudah harus seimbang, kenapa??? Ini berkaitan dengan syarat yang ke-2.
2.      Daya Beda : perhatikan kelompok atas (> cerdas) dan kelompok bawah (< cerdas). Minimal : 0,2 / 20%
3.      Daya Pengecoh : memperhatikan tingkat kepahaman siswa. Kalau yang baik 0,3 / 30%
4.      Validitas Soal : dikatakan valid kalau alat ukurnya sesuai. Software analisis : XP SS, AnaTest Versi 4 (untuk menghitung daya beda, pengecoh, validitas soal, etc), Cross Tab, Mini Tab. Dan lain-lain
5.      Reliabilitas (Reliable) : untuk mengukur kepercayaan test.

Indeks Tingkat Kesukaran
Persentase yang menjawab benar
Kategori Butir Soal
< 30%
Sangat sukar
(30-40)%
Sukar
(41-84)%
Sedang
(85-90)%
Mudah
> 90%
Sangat Mudah

Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda
Kategori Butir Soal
> 0,40
Baik
0,20 – 0,39
Cukup
< 0,19
Sedang

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) :
·  Penilaian yang dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran, menggunakan multi metode, menyeluruh dan berkesinambungan, sehingga mampu mendorong siswa untuk lebih berprestasi.
·  Merupakan salah satu bagian dalam penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
·  Meliputi proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa.
·  Pelaksanaannya berkelanjutan.
·  Bukti-bukti otentik dan akurat.
·  Konsisten sebagai akuntabilitas publik.

Pergeseran dalam penilaian : Dahulu  “To Judge” (menghakimi), sekarang “To Appreciate” (menghargai).

Pelaksanaan Penilaian Kelas :
·  Dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi yang ditetapkan, bersifat internal, bagian dari pembelajaran, dan sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar.
·  Berorientasi pada kompetensi, mengacu pada patokan/kriteria ketuntasan belajar, dan dilakukan melalui berbagai cara.

Dalam pelaksanaan PBK, guru harus :
·  Memahami bahwa penilaian merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran.
·  Mengembangkan berbagai strategi dalam melakukan evaluasi (termasuk membuat kisi-kisi).
·  Mengembangkan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa.
·  Mengakomodasi kebutuhan khusus (individual) siswa.
·  Mengembangkan sistem administrasi dan pengamatan belajar siswa.
·  Menggunakan berbagai bukti hasil kerja siswa untuk menetapkan pencapaian kompetensi siswa.

Manfaat Penilaian Kelas :
·  Memberi umpan balik bagi siswa.
·  Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar.
·  Umpan balik bagi guru untuk perbaikan.
·  Masukan bagi guru.
·  Memberi informasi kepada orang tua dan masyarakat sehingga bias berpartisipasi.

Prinsip Penilaian :
·  Valid => menilai apa yang harus dinilai.
·  Reliabel => berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
·  Mendidik.
·  Berorientasi pada orientasi.
·  Adil dan Objektif.
·  Terbuka.
·  Menyeluruh.
·  Berkesinambungan.
·  Bermakna.

Remedial :
·  Dilakukan kepada siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar pada indikator tertentu.
·  Remedial dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun diluar jam efektif. Tergantung bentuk penugasannya maupun bentuk proses pembelajaran yang dilakukan.

Program Remedial :
·  Pemberian tugas
·  Pembelajaran ulang
·  Belajar mandiri
·  Belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau tutor
·  Sebaya dan lain-lain.
Semuanya diakhiri dengan Ujian.

Pengayaan :
·  Dilakukan terhadap siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian siswa yang lain belum mencapainya.
·  Dapat berbentuk tugas-tugas individual yang bertujuan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
·  Dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun diluar jam efektif. Tergantung bentuk penugasan.

Program Pengayaan : penguatan pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, mengerjakan soal yang hasilnya dinilai dan direkam dan seterusnya. Tetapi tidak mempengaruhi nilai raport, namun tetap diungkapkan dalam keterangan profil hasil belajar siswa.

Penilaian Berbasis Kelas terbagi 2, yaitu Tes dan Non-Test. Test bisa tertulis, lisan, dan perbuatan (unjuk kerja, proyek, hasil karya, keaktifan siswa dalam diskusi). Non Test bisa berbentuk : Observasi sikap dan Portofolio.

Teknik Non Test :
1.Skala Bertingkat (Rating Scale) : biasanya digunakan dalam bentuk angket. Untuk mengukur sikap dan persepsi Pilihan jawabannya : sangat setuju (nilai poin 5), setuju (nilai poin 4), ragu-ragu (nilai poin 3), dan seterusnya. Orang yang menjawab namanya “responden”, tidak ada istilah salah ataupun benar. Angket dipakai untuk mengukur sesuatu yang variabelnya tetap, pilihan jawaban dari soal 1 sampai 50 tetap sama.
2.Daftar Cocok (check list)
3.Kuisioner : orang yang menjawab dinamakan “informan”. Terbagi menjadi 3, yaitu tertutup (pilihan jawaban dibatasi), terbuka (ada kolom “isi sendiri”), dan gabungan (gabungan antara terbuka dan tertutup).
4.Observasi : berarti ada Observernya, contohnya seperti lembar observer PPL 1.
5.Wawancara, siapkan pedoman wawancara : daftar pertanyaan.
6.Daftar riwayat hidup : bisa dapat dari sini, misalnya saja Biografi.

“Tes”:
1.Pilihan Ganda :pilihan jawaban bisa sederhana, kompleks, maupun sebab-akibat.
2.Isian.
3.Essay.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat soal :
1.Pilihan jawaban harus relevan dengan materi. Dikhawatirkan nanti sulit menentukan kualitas pengecoh.
2.Pilihan yang benar.
3.Prosedur teknis : misalnya … (tiga titik) diakhir soal pilihan ganda, sesuai dengan notasi ilmiah; dan kata “kecuali” harus dicetak miring atau tebal agar si penjawab soal melihat dengan jelas.

Prinsip Konstruksi Butir Soal Pilihan Ganda :
1.      Saripati permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal (Stem).
2.      Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan.
3.      Hindari rumusan kata yang berlebihan.
4.      Bila pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap, maka kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan ditengah-tengah kalimat.
5.      Susunan alternative jawaban dibuat teratur dan sederhana.
6.      Hindari kata-kata teknis, ilmiah atau istilah yang aneh atau mentereng.
7.      Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar.
8.      Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah.
9.      Hindari adanya petunjuk/indikator pada jawaban yang benar.
10.  Hindari menggunakan pilihan jawaban yang berbunyi “semua benar’ atau “semua salah”.
11.  Gunakan tiga atau lebih alternatf pilihan.
12.  Pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan.
13.  Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pernyataan positif.

1 komentar: